Dalam bidang teknik mesin, rasio roda gigi merupakan pengukuran secara langsung kecepatan putar dari dua roda gigi yang saing bertautan atau lebih. Sebagai aturan umum ketika berhadapan dengan dua roda gigi, jika roda gigi penggerak (roda gigi yang menerima gaya putar secara langsung dari mesin, motor, dll) lebih besar daripada roda gigi yang digerakkan, roda gigi yang digerakkan ini akan berputar lebih cepat dan sebaliknya. Kita bisa menuliskan konsep dasar ini dalam rumus Rasio roda gigi = T2/T1, T1 adalah jumlah gigi pada roda gigi pertama dan T2 adalah jumlah gigi pada roda gigi kedua.
Menghitung Rasio Roda Gigi pada Rangkaian Roda Gigi
Mulai dengan rangkaian dua roda gigi. Agar bisa menentukan rasio roda gigi, Anda harus memiliki setidaknya dua roda gigi yang saling bertautan. Dua roda gigi yang saling bertautan ini disebut “rangkaian roda gigi”. Umumnya, roda gigi pertama adalah “roda gigi penggerak” yang dipasang pada poros motor dan roda gigi kedua adalah “roda gigi yang digerakkan” yang dipasang pada poros beban. Sejumlah roda gigi juga mungkin terdapat di antara keduanya untuk memindahkan daya dari roda gigi penggerak ke roda gigi yang digerakkan. Roda gigi ini disebut “roda gigi nirbeban”.
Sekarang mari kita lihat rangkaian roda gigi yang hanya memiliki dua roda gigi di dalamnya. Agar bisa menghitung rasio roda gigi, kedua roda gigi ini harus saling berinteraksi. Dengan kata lain, gigi-giginya harus bertautan dan salah satunya harus memutar yang lain. Sebagai contoh, misalkan Anda memiliki satu roda gigi penggerak yang berukuran kecil (roda gigi 1) yang memutar roda gigi yang digerakkan yang berukuran lebih besar (roda gigi 2).
Hitung jumlah gigi pada roda gigi penggerak. Salah satu cara untuk menghitung rasio roda gigi di antara dua roda gigi yang saling bertautan adalah dengan membandingkan jumlah gigi (tonjolan-tonjolan seperti gigi kecil di tepi roda) yang mereka miliki. Mulai dengan menghitung berapa banyak gigi yang ada pada roda gigi penggerak. Anda bisa melakukan hal ini dengan menghitung secara guide atau terkadang dengan melihat informasi yang tertera pada roda gigi penggerak. Sebagai contoh, misalkan roda gigi penggerak yang berukuran lebih kecil dalam sistem memiliki 20 gigi.
Hitung jumlah gigi pada roda gigi yang digerakkan. Berikutnya, hitung berapa banyak gigi yang ada pada roda gigi yang digerakkan seperti yang Anda lakukan sebelumnya untuk roda gigi penggerak. Sebagai contoh, misalkan roda gigi yang digerakkan memiliki 30 gigi.
Bagi jumlah gigi yang satu dengan yang lain. Sekarang Anda sudah tahu berapa banyak gigi yang ada pada setiap roda gigi sehingga Anda bisa menghitung rasio roda gigi dengan cukup mudah. Bagi gigi pada roda gigi yang digerakkan dengan gigi pada roda gigi penggerak. Anda bisa menulis jawabannya dalam desimal, pecahan, atau dalam bentuk rasio (seperti x : y) tergantung pada tugas Anda. Dalam contoh di atas, membagi 30 gigi pada roda gigi yang digerakkan dengan 20 gigi pada roda gigi penggerak menghasilkan 30/20 = 1,5. Kita juga bisa menulisnya dalam three/2 or 1,5 : 1. Arti dari rasio roda gigi ini adalah bahwa roda gigi penggerak yang berukuran lebih kecil harus memutar satu setengah kali agar roda gigi yang digerakkan yang berukuran lebih besar melakukan satu putaran penuh. Karena roda gigi yang digerakkan berukuran lebih besar, maka roda gigi yang digerakkan ini akan berputar lebih lambat.